Ambisi Pemerintah Bangun Bendungan PLTA di Rongkong Luwu Utara Ditolak Warga
LUWU UTARA, INDEKSMEDIA.ID – Masyarakat di Rongkong, Kabupaten Luwu Utara menolak ambisi Pemerintah membangun bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Menurut warga, pembangunan bendungan akan membawa kerusakan lingkungan secara serius di masa yang akan datang.
“Memang dulu di atas itu sampai sekarang kan masih menolak (warga), menolak tapi dalam artian bukan berarti menolak secara membabi buta, masyarakat tetap menolak ya karena ada historisnya, masalah hubungan emosional antara masyarakat dengan lahannya jadi memang ada perencanaan untuk relokasikan kan,” kata Kepala Desa Tandung, Hisbullah kepada wartawan, Selasa (27/5/2025).
Baca Juga: HUT 26 Luwu Utara, Warga Malangke: Hanya Dirasakan di Masamba
Ambisi pembangunan bendungan PLTA tersebut terjadi di Dusun Buka dan Dusun Tanate, Desa Tandung, Kecamatan Rongkong, Luwu Utara.
Hisbullah mengatakan, pemerintah daerah bersama provinsi telah melakukan survei wilayah pembangunan sejak tahun 2021.
“Itukan bendungan di atas itu mulai aktifitasnya itu tahun 2021. Artinyakan memang sudah ada disitu survai-survainya sudah masuk dan mulai dari geologinya, lara dan lain-lain,” ucapnya.
Sambungnya, saat itu rencana pembangunan sempat terhenti karena mendapat penolakan besar dari warga. Hanya saja, secara tiba-tiba semenjak akhir tahun 2024, ambisi Pemda terkait pembangunan bendungan PLTA tersebut kembali dilahirkan.
“Ada zoomnya itu di Makassar, disitu mulai lagi. Kan lama vakum ini, dari 2021 sampai 2024 baru di akhir-akhir 2024 mulai lagi ini kegiatan akan berjalan lagi, kan sudah selesai semua survainya, termasuk amdalnya,” ungkapnya.
“Jadi disitu, ini sebenarnya masyarakat itu tenang- tenang dulu dikira tidak jadi ji to, ternyatakan pemerintah lain anunya (pahamnya) dia,” tambahnya.
Hisbullah menjelaskan, gejolak penolakan lahir kebanyakan dari warga yang beraktifitas dan bermukim di wilayah belakang bendungan. Menurutnya, dari amdal tersebut pemerintah hanya mengatur ganti rugi lahan yang menjadi tempat pembangunan bendungan.
“Kemungkinan di jadwalnya itu yang saya lihat bulan-bulan November Desember sudah berjalan itu (pembangunan bendungan PLTA),” bebernya.
Baca Juga: Wujud Syukur Masuki Usia 26 Luwu Utara, Pemda Gelar Zikir dan Doa Bersama
“Cuma itu yang dibelakang bendungan juga kan, resikonya juga tinggi karena di belakang. Ya bagaimana dengan mereka itu? yang jelas kan yang kena dampak langsungnya itu ada ganti ruginya dia, yang dibelakang ini tidak ditau. Belum ditau bemana nasibnya,” sambungnya.
Tinggalkan Balasan