INDEKS MEDIA LUWU RAYA

Berita Luwu Raya Hari Ini

Puluhan Mahasiswa Demo Tuntut Keadilan Untuk Feni Ere, Nyaris Ricuh di Depan Polres Palopo

Gie

PALOPO, INDEKSMEDIA.ID – Puluhan massa yang tergabung dalam gerakan AMARA FOR FENI ERE menggelar aksi demonstrasi di depan Polres Palopo. Mereka menuntut keadilan atas kematian Feni Ere, warga Palopo yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan setelah lebih dari setahun dinyatakan hilang.

Pantauan media ini pada Sabtu (8/3/2025), aksi ini berlangsung panas dan nyaris ricuh setelah polisi terkesan menghalang-halangi massa, terutama mahasiswa yang ingin meluapkan kekecewaannya kepada aparat penegak hukum.

Saling dorong sempat terjadi antara demonstran dan aparat yang berjaga di lokasi unjuk rasa berlangsung.

Dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Milyani, selaku Jenderal Lapangan (Jenlap) aksi, menegaskan bahwa mereka menuntut kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini.

“Kami sudah terlalu lama menunggu keadilan. Laporan kehilangan sudah diajukan sejak Januari 2024, tetapi hingga kini belum ada titik terang,” ujarnya.

Hingga penemuan jenazah Feni Ere dalam bentuk kerangka yang ditemukan pada Senin (10/2) lalu di Kelurahan Battang Barat pihak kepolisian belum menemukan terduga pelaku.

“Bahkan setelah kerangka ditemukan pada 10 Februari 2025, belum ada kejelasan terkait pelaku. Ini tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.

Ia juga menyoroti lambannya penanganan kasus ini oleh kepolisian. Pihak keluarga korban yang telah melaporkan hal tersebut pada Januari 2024 hingga saat ini, juga belum menemukan titik temu terkait identitas pelaku.

“Laporan resmi telah dibuat pada 27 Januari 2024, namun sampai sekarang tidak ada perkembangan signifikan. Kami mempertanyakan keseriusan aparat dalam menuntaskan kasus ini,” tambah Milyani.

Berdasarkan catatan keluarga, laporan kehilangan pertama kali diajukan pada 26 Januari 2024 setelah ditemukan bercak darah di rumah korban.

Kemudian, pada 2 Februari 2024, ayah korban, Parman, berusaha mengambil mobil Toyota Innova milik Feni yang dititipkan ke temannya, namun ada kejanggalan karena temannya takut untuk mengambil mobil tersebut.

“Pada 27 Mei 2024, akun WhatsApp Feni sempat aktif dan keluar dari grup keluarga, tetapi setelah itu ponselnya tidak bisa dihubungi lagi,” ungkapnya.

Dalam aksi ini, massa juga menuntut agar Kapolda Sulawesi Selatan mencopot Kapolres Palopo dan Kasat Reskrim Palopo karena dianggap tidak serius dalam menangani kasus ini.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Polres Palopo terkait tuntutan para demonstran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini