INDEKS MEDIA LUWU RAYA

Berita Luwu Raya Hari Ini

Pemuda Gereja, Politik, dan Pelayanan Gereja

Abdhye admin admin
Penulis: Brian Adams Ketua PPGT Jemaat Maranatha Pattene.

Penulis: Brian Adams Ketua PPGT Jemaat Maranatha Pattene Klasis Kota Palopo

OPINI – Pemuda gereja memainkan peran vital dalam dinamika komunitas Kristen, terutama dalam konteks politik dan pelayanan gereja.

Di era globalisasi dan perubahan sosial yang cepat, pemuda dituntut untuk tidak hanya menjadi anggota pasif, tetapi juga aktif berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk politik.

Pertama, keterlibatan pemuda dalam politik merupakan langkah penting untuk memastikan suara generasi muda terdengar dalam pengambilan keputusan.
Politik tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk nilai-nilai yang diajarkan dalam gereja. Pemuda gereja harus memanfaatkan pendidikan iman yang mereka terima untuk menilai isu-isu sosial dan politik secara kritis.

Melalui partisipasi dalam politik, mereka dapat menerapkan prinsip-prinsip moral dan etika Kristen dalam kebijakan publik, serta memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

Kedua, pelayanan gereja harus menjadi platform bagi pemuda untuk mengembangkan kepemimpinan dan keterampilan sosial.

Dengan terlibat dalam pelayanan, mereka tidak hanya memperkuat iman mereka sendiri tetapi juga memberikan dampak positif bagi komunitas.

Pelayanan dapat mengambil bentuk berbagai aktivitas, mulai dari pengabdian kepada masyarakat hingga program pembinaan rohani.

Melalui kegiatan ini, pemuda belajar tentang tanggung jawab, kerja sama, dan empati, yang merupakan modal penting dalam berpartisipasi di dunia politik.

Namun, tantangan yang dihadapi pemuda gereja juga tidak sedikit. Banyak yang merasa apatis terhadap politik karena ketidakpuasan terhadap sistem yang ada atau ketidakpahaman tentang cara berkontribusi secara efektif.

Oleh karena itu, gereja perlu memberikan pendidikan dan bimbingan yang memadai, serta menciptakan ruang bagi pemuda untuk berdiskusi dan berbagi ide-ide mereka. Gereja harus menjadi tempat di mana pemuda merasa didukung untuk mengambil inisiatif dan bertindak.

Secara keseluruhan, kolaborasi antara pemuda, politik, dan pelayanan gereja adalah sinergi yang sangat diperlukan untuk membangun masyarakat yang lebih baik.

Dengan membekali pemuda dengan pengetahuan, keterampilan, dan kesempatan, gereja dapat memastikan bahwa mereka menjadi agen perubahan yang positif, baik di dalam gereja maupun dalam masyarakat luas.

Dalam konteks kebangsaan yang plural, generasi muda Kristen dihadapkan pada tantangan dan peluang untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat yang harmonis dan berkeadilan.

Partisipasi aktif mereka sebagai politisi-profetik sangat penting untuk mendorong dialog dan kerjasama antar berbagai elemen bangsa.

1. Pemahaman Pluralitas Kebangsaan

Pluralitas kebangsaan mencerminkan keberagaman etnis, budaya, dan agama di Indonesia. Generasi muda Kristen perlu memahami dan menghargai perbedaan ini sebagai kekayaan yang memperkuat identitas nasional.

Kesadaran akan pentingnya toleransi dan penghormatan terhadap keyakinan orang lain adalah langkah awal untuk menciptakan harmoni.

2. Peran Politisi-Profetik

Politisi-profetik adalah individu yang tidak hanya berorientasi pada kekuasaan, tetapi juga berkomitmen pada nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan bersama.

Generasi muda Kristen harus mengambil peran ini dengan menyuarakan isu-isu sosial, lingkungan, dan keadilan yang relevan, serta memberikan solusi yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

3. Responsif terhadap Isu-isu Sosial

Keterlibatan dalam isu-isu sosial yang dihadapi masyarakat, seperti kemiskinan, diskriminasi, dan konflik sosial, sangat penting.

Generasi muda harus mampu merespons dengan kebijakan yang adil dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, tanpa membedakan latar belakang.

4. Membangun Dialog yang Konstruktif

Partisipasi dalam dialog antaragama dan antarbudaya menjadi salah satu cara untuk mengurangi gesekan sosial.

Melalui pendekatan dialogis, generasi muda Kristen dapat menjembatani perbedaan, membangun kepercayaan, dan menciptakan jaringan solidaritas yang kuat.

5. Menuju Harmoni yang Berkeadilan

Akhirnya, tujuan dari partisipasi ini adalah untuk mencapai harmoni yang berkeadilan. Generasi muda Kristen harus berkomitmen untuk tidak hanya memikirkan kepentingan kelompoknya, tetapi juga berjuang untuk kepentingan semua warga negara, sehingga tercipta keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.

Dengan mengedepankan nilai-nilai profetik dan responsif terhadap pluralitas, generasi muda Kristen dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam mewujudkan Indonesia yang harmonis dan berkeadilan.

Keterlibatan aktif mereka dalam politik dan masyarakat adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih baik.

Disclaimer: indeksmedia.id tidak bertanggung jawab atas isi konten. Kami hanya menayangkan opini yang sepenuhnya jadi pemikiran narasumber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini