Keluar dari Zona Nyaman! Mahasiswa IAIN Palopo, Syahril Jadi Kurir Demi Meringankan Beban Orang Tua dan Biaya UKT
INDEKSMEDIA.ID – Menjadi seorang mahasiswa sambil menjalankan usaha bukanlah hal yang mudah. Syahril, mahasiswa Prodi IAT semester 6 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, telah membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, segala tantangan bisa diatasi.
Syahril, yang sebelumnya bekerja di dua kafe, merasa bahwa menjadi karyawan terus-menerus tidak akan membuatnya berkembang.
“Awalnya saya kan kerja, sudah dua cafe saya tempati dan begitu mi, merasa kalau jadi karyawan terus kapan mau berkembang,” kata Syahril saat diwawancarai Indeksmedia.Id Senin (15/7/24) malam WITA.
Karena itu, dia memutuskan untuk memulai usahanya sendiri guna mengurangi beban pembayaran seperti uang kos dan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Syahril menjalankan dua bisnis sekaligus, yaitu sebagai kurir dan menjual pakaian. Usaha menjual pakaian didirikannya pada bulan Oktober tahun lalu. Sedangkan menjadi kurir baru dilakoninya sejak tiga minggu yang lalu.
Syahril mengakui bahwa awalnya dia tidak tahu banyak tentang dunia bisnis.
“Awal mulanya juga belum tau tentang dunia bisnis seperti mengelola keuangan, bagaimana memasarkan produk, bagaimana memilih barang yang pantas dijual. Semua saya bisa tahu semenjak seiringnya berjalan,” ujar Syahril.
Tantangan demi tantangan dihadapi Syahril dengan tekad yang kuat. Dalam satu hari, sebagai kurir ia mendapatkan 3 sampai 6 orderan. Sedangkan usaha menjual pakaian bekas berjalan cukup lancar meskipun kadang mengalami penurunan penjualan.
“Kalau jual baju, alhamdulillah berjalan lancar walaupun kadang juga mengalami penurunan penjualan tapi masih bisa dikatakan di tengah-tengah lah,” ungkap Syahril.
Syahril, yang merupakan lulusan MA Bajo, Desa Sampa, Kecamatan Bajo, kini merasa usahanya bisa menutupi kebutuhan sehari-harinya.
Bahkan, jika penjualannya bagus, Syahril bisa memberikan lebih kepada orang tuanya.
Di tengah kesibukannya, Syahril juga sempat mendaftar beasiswa Baznas, meskipun tidak berhasil.
“Sempat daftar beasiswa , tapi ndak lolos,” tutupnya.
Perjuangan Syahril merupakan contoh nyata bahwa keluar dari zona nyaman dan bekerja keras dapat membuka jalan menuju kesuksesan. Dia telah membuktikan bahwa dengan niat yang kuat dan tekad yang bulat, segala rintangan bisa diatasi dan mimpi dapat diraih.
Tinggalkan Balasan