Dihadiri Pj Gubernur Sulsel, Puncak Perayaan HJL ke-757 dan HPRL ke-79 Tahun 2025 Sukses Digelar
PALOPO, INDEKS MEDIA – Peringatan Hari Jadi Luwu (HJL) ke-757 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-79 sukses digelar di Istana Kedatuan Luwu, Kota Palopo. Acara ini dihadiri oleh Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Fadjry Djufry, bersama para kepala daerah, Forkopimda, tokoh adat, serta masyarakat Tana Luwu.
Mengusung tema “Sejarah Gemilang, Masa Depan Cemerlang”, kegiatan ini menjadi momentum untuk merefleksikan sejarah panjang Luwu sebagai daerah yang kaya akan nilai budaya dan perlawanan terhadap penjajahan.
Puncak acara yang digelar pada Kamis (23/1/2025), dimeriahkan dengan berbagai tradisi adat, termasuk Mallekke Wae (pengambilan air suci), Mangolo (ritual adat), dan Mattemu Lahoja (dzikir bersama).
Dalam sambutannya, Prof. Fadjry Djufry menyampaikan apresiasinya atas upaya masyarakat Tana Luwu dalam melestarikan budaya leluhur.
“Peringatan ini tidak hanya menjadi ajang penghormatan kepada para pahlawan, tetapi juga momen untuk mempererat kebersamaan dan semangat gotong royong demi membangun masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Selain memberikan sambutan, Penjabat Gubernur juga mengikuti berbagai prosesi adat, termasuk Mallekke Wae (pengambilan air suci) dan Mangolo (ritual adat). Kehadirannya dalam kegiatan ini memperkuat komitmen pemerintah provinsi untuk mendukung pelestarian budaya dan tradisi Tana Luwu.
Diketahui, rangkaian kegiatan tersebut telah berlangsung sejak 20 Januari 2025, meliputi pentas seni budaya, lomba cipta puisi, lomba menyanyi lagu daerah, hingga ziarah ke Taman Makam Pahlawan dan Lokkoe. Tidak ketinggalan, acara Tudang Sipulung (musyawarah adat) menjadi ruang diskusi untuk merumuskan langkah-langkah pengembangan daerah.
Pada kesempatan ini pula, diumumkan Kabupaten Kolaka Utara akan menjadi tuan rumah HJL dan HPRL tahun 2026. Penjabat Bupati Kolaka Utara, Dr. Ir. Sukanto Toding, MSP, MA, menyatakan kesiapan daerahnya untuk menjadi tuan rumah sekaligus mempromosikan kekayaan budaya dan wisata lokal. (ARZ/EMA)
Tinggalkan Balasan