Puncak Peringatan HUT 26 Luwu Utara Digelar Dengan Balutan Pakaian Adat
LUWU UTARA, INDEKSMEDIA.ID – Puncak peringatan HUT 26 Kabupaten Luwu Utara yang dipusatkan di Lapangan Taman Siswa (Tamsis) Masamba sukses digelar. Ribuan masyarakat ikut memeriahkan puncak peringatan Hari Jadi Luwu Utara dengan balutan pakaian adat.
Tak hanya ASN, seluruh entitas yang hadir juga mengenakan pakaian adat khas masing-masing kecamatan. Balutan pakaian adat yang dikenakan tersebut menandakan keberagaman adat dan budaya yang ada di Luwu Utara.
Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara untuk menggelar puncak HUT dengan mengenakan pakaian adat adalah upaya untuk mengeskpresikan identitas dan kebudayaan yang ada di daerah kabupaten berjuluk Bumi La Maranginang tersebut.
Meski menciptakan perbedaan dalam balutan busana adat yang dikenakan, dengan keunikan dan ciri khas masing-masing wilayah kecamatan, tetapi keberagaman tersebut tak harus dimaknai sebagai pembeda, melainkan dimaknai sebagai sebuah upaya pemersatu antar budaya.
Puncak perayaan diawali dengan parade defile dari 15 kecamatan. 15 kecamatan menampilkan pakaian adat yang berbeda, sesuai kultur budaya yang ada di wilayah masing-masing.
Pada kegiatan tersebut Bupati Andi Abdullah Rahim dan Wakil Bupati Jumail Mappile, hadir bersama beberapa tokoh penting. Di antaranya Wagub Fatmawati yang hadir secara daring, Wakil Ketua DPRD Sulsel Fauzi A. Wawo, Danlantamal VI Brigjen Wahyudi SE, serta Danrem 141 Toddopuli Bone Brigjen TNI Andre Clift Rumbayan.
Andi Rahim dalam sambutannya mengatakan, Hari Jadi Luwu Utara tahun ini mengusung tema ‘Membangun Luwu Utara yang Unggul, Terkemuka, dan Akseleratif’. Tema ini, kata dia, merupakan refleksi dari tema Pemprov Sulsel dan tema RKPD Luwu Utara tahun 2025.
“Tema Hari Jadi Luwu Utara tahun ini dimaknai sebagai bentuk upaya pemerintah daerah dalam peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan dasar, infrastruktur, ekonomi, adaptasi, dan mitigasi bencana, serta untuk memperkuat sistem pengelolaan pendapatan daerah,” ucapnya Senin (20/5/2025).
Di hadapan Wagub Sulsel yang hadir secara daring, Bupati Andi Rahim melaporkan bahwa dirinya bersama wakil bupati langsung bergerak melakukan berbagai upaya pencegahan, utamanya pada persoalan kebencanaan yang acapkali terjadi, termasuk upaya penguatan internal pemda.
“Di hari-hari pertama kami bekerja, tepatnya saat paripurna DPRD 5 Maret 2025 kami fokus melakukan penguatan terhadap internal kami di jajaran pemerintah daerah, serta kami juga langsung mengurus persoalan banjir yang menjadi persoalan panjang di Luwu Utara, termasuk tanah longsor dan kebakaran,” ungkap Andi Rahim.
Tak lupa, Andi Rahim juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dalam hal ini kepada Gubernur, yang telah mencurahkan perhatiannya kepada Luwu Utara, utamanya dalam mengatasi persoalan bencana banjir, dan tanah longsor.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel yang begitu responsif memberikan bantuan kepada kami pada saat mayarakat Luwu Utara tengah mengalami musibah bencana banjir, dan tanah longsor, yang terjadi pada bulan Maret 2025,” terangnya.
Pada kesempatan itu pula, Andi Rahim juga menyampaikan beberapa langkah dan terobosan yang dilakukan sejak dirinya menjabat sebagai Bupati pada 20 Februari 2025 lalu. Salah satunya ialah Luwu Utara mendapatkan jatah cetak sawah terluas di Sulawesi Selatan, yakni 2.800 ha.
Tak hanya itu, upaya menjadikan Kecamatan Seko sebagai pusat susu nasional menjadi terobosan yang mesti segera diwujudkan. Termasuk menjadikan Balai Latihan Kerja di Tanalili sebagai Pusat Pelatihan Pekerja Migran di Indonesia juga menjadi prioritas Bupati pada tahun 2025.
“Kami menyadari bahwa keterbatasan APBD Luwu Utara merupakan tantangan tersendiri bagi kami. Oleh karena itu, kami akan meletakkan semua kebijakan anggaran dengan memperhatikan penegakan yang terukur, efektif, efisien serta melakukan kolaborasi dengan pemerintah, baik provinsi, pusat, maupun seluruh stakeholder yang ada,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan