Pembangunan Pasar Batusitanduk Mangkrak, PP IPMIL Luwu Soroti Pemkab Luwu
LUWU, INDEKS MEDIA – Pembangunan Pasar Batusitanduk di Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, menelan anggaran Rp1,5 miliar. Proyek tersebut mendapat sorotan dari Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (PP IPMIL Luwu).
“Kami menduga mangkraknya proyek ini tidak hanya disebabkan oleh dugaan mafia tanah yang mengklaim lokasi pasar, tetapi juga dipengaruhi oleh konflik politik pada pemerintahan sebelumnya,” Kabid Humas PP IPMIL Luwu, Muhammad Fahmi, Rabu (5/2/2025) lalu.
Ia menilai Pemerintah Kabupaten Luwu, khususnya Dinas Perdagangan, tidak serius dalam menangani proyek tersebut. Ia menegaskan bahwa pasar tersebut merupakan pusat perekonomian masyarakat Walenrang-Lamasi (Walmas) yang seharusnya mendapat perhatian lebih.
“Sebagai pusat perekonomian utama, pembangunan pasar ini seharusnya diprioritaskan, tetapi justru terbengkalai,” tegasnya.
Selain itu, Fahmi mempertanyakan peran Penjabat (Pj) Bupati Luwu yang dinilainya tidak memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah ini. PP IPMIL Luwu pun mendesak Pemkab Luwu segera mengambil langkah tegas dan profesional, khususnya melalui Dinas Perdagangan yang bertanggung jawab atas pengelolaan pasar.
“Kami akan terus mengawal perkembangan kasus ini. Kami berharap pemerintah segera memberikan solusi yang berpihak kepada masyarakat dan memastikan Pasar Batusitanduk dapat kembali berfungsi sebagai pusat ekonomi yang aman, adil, dan produktif bagi warga Luwu,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua I DPRD Luwu, Zulkifli, menyatakan pihaknya akan memanggil Dinas Perdagangan untuk membahas hambatan dalam pembangunan Pasar Batusitanduk.
“Kami akan mengagendakan rapat dengar pendapat (hearing) dengan Dinas Perdagangan untuk mengetahui penyebab terhambatnya pembangunan dan mencari solusi agar proyek ini segera terealisasi,” ujar Zulkifli melalui pesan WhatsApp, Rabu (12/2).
Diketahui, pasar Sentral Batusitanduk telah direnovasi sejak pertengahan 2020. Kendati begitu hingga kini pembangunannya belum juga rampung. (arz)
Tinggalkan Balasan