Wawali Palopo Terpilih Hadiri Peringatan HJL dan HPRL 2025, Dorong Pelestarian Budaya Melalu Generasi Muda

PALOPO, INDEKS MEDIA – Wakil Wali Kota Palopo terpilih, Akhmad Syarifuddin Daud, menghadiri puncak peringatan Hari Jadi Luwu (HJL) ke-757 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-79 yang digelar di Istana Kedatuan Luwu. Kehadiran Akhmad Syarifuddin Daud menjadi perhatian masyarakat dan para tokoh yang memadati lokasi acara yang sarat dengan nilai budaya dan sejarah ini.

Dalam keterangan yang diterima pada Kamis (23/1/2025), Akhmad Syarifuddin Daud mengungkapkan kebanggaannya dapat hadir di perhelatan besar yang menjadi wujud penghormatan atas sejarah dan perjuangan masyarakat Luwu. Ia menyebutkan bahwa HJL dan HPRL adalah momen untuk mempererat rasa kebersamaan dan kebanggaan terhadap identitas daerah.

“Perayaan ini adalah bentuk pengingat bahwa kita sebagai masyarakat Luwu memiliki sejarah panjang yang penuh perjuangan. Melalui peringatan ini, kita memperkuat rasa cinta pada tanah kelahiran sekaligus melestarikan warisan budaya yang tak ternilai harganya,” ucapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya melibatkan seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, dalam melestarikan tradisi dan budaya lokal. Menurutnya, keberlangsungan budaya sangat bergantung pada peran aktif generasi penerus.

“Anak muda adalah harapan kita untuk menjaga dan memajukan budaya Luwu. Dengan melibatkan mereka dalam kegiatan seperti ini, kita tidak hanya mengenalkan sejarah, tetapi juga menanamkan rasa bangga dan tanggung jawab untuk melanjutkan tradisi leluhur,” ujarnya.

Selain itu, Akhmad Syarifuddin Daud menilai bahwa budaya dapat menjadi daya tarik yang mendukung sektor pariwisata dan ekonomi lokal. Ia mengajak semua pihak untuk terus menjadikan budaya sebagai salah satu kekuatan daerah.

“Kebudayaan bukan hanya tentang warisan, tetapi juga peluang. Dengan mempromosikan budaya kita, Luwu dapat menjadi destinasi wisata yang menarik, sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat,” katanya.

Ia juga menyampaikan harapan agar peringatan HJL dan HPRL tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi juga sarana untuk membangun solidaritas dan rasa saling mendukung antarwarga.

“Momentum ini mengajarkan kita tentang pentingnya bersatu dalam menghargai sejarah dan membangun masa depan. Dengan kebersamaan, kita bisa menghadapi berbagai tantangan dan memastikan Luwu terus maju,” tambahnya.

Peringatan HJL dan HPRL 2025 menjadi ajang pelestarian budaya yang melibatkan komunitas adat, seniman, dan masyarakat umum. Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan seperti pameran pusaka adat, penampilan seni budaya, dan pembacaan sinopsis sejarah perlawanan rakyat Luwu. (ARZ/EMA)