Kasus Dugaan Pengancaman di Luwu, Polisi dan Keluarga Korban Beri Klarifikasi Berbeda
LUWU, INDEKS MEDIA – Dugaan pengancaman menggunakan senjata tajam berupa busur kepada empat pemuda di Walenrang Timur, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, masih menjadi perbincangan. Kepolisian setempat dan keluarga korban menyampaikan keterangan yang berbeda mengenai insiden tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Walenrang, Aipda Abu Bakar, menegaskan bahwa insiden tersebut merupakan bagian dari tawuran antar kelompok pemuda. Ia menyebut tidak ada laporan resmi terkait pengancaman, melainkan peristiwa saling serang.
“Tidak ada laporan terkait pengancaman yang masuk di polsek kami, yang ada adalah saling serang atau tawuran,” kata Abu Bakar, Rabu (15/1/2025).
Menurutnya, motor yang digunakan oleh korban bernama Sandi sering digunakan untuk memancing emosi kelompok pemuda lainnya dengan sengaja menarik gas. Ketika akhirnya dikejar oleh kelompok lawan, motor tersebut ditinggalkan di lokasi kejadian dan dirusak oleh para pelaku.
“Motor itu sering lewat sambil tarik-tarik gas. Setelah dikejar lawannya, dihadang di pertigaan dan akhirnya ditinggalkan,” tambahnya.
Kendati begitu, pihak keluarga korban justru memberikan keterangan berbeda. Ayu, tante korban bernama Sandi, menyebutkan bahwa keponakannya tidak terlibat tawuran. Ia menjelaskan insiden terjadi saat Sandi dan teman-temannya hendak mengambil helm di rumah salah satu teman mereka.
“Saat keluar dari lorong, pelaku datang membawa busur dan mengancam mereka. Keponakan saya dan teman-temannya langsung melarikan diri, tapi motornya tertinggal di lokasi,” jelas Ayu, Selasa (14/1/2025).
Ayu juga membantah bahwa Sandi memancing emosi kelompok pemuda lainnya. Ia mengatakan bahwa Sandi berada di rumah sepanjang hari sebelum kejadian dan tidak terlibat dalam aksi tawuran yang disebutkan oleh polisi.
“Jelas-jelas itu keponakan saya ada di rumah seharian karena ada pacarnya datang,” tegasnya.
Ayu menambahkan bahwa setelah pelaku mengamankan motor Sandi, mereka merusaknya dengan memecahkan bodi motor serta merampas spidometer dan knalpotnya sebelum menyerahkannya ke polisi.
“Motor itu dirusak dulu sebelum diserahkan ke Polsek. Mereka juga mengaku telah mengamankan motor usai tawuran, padahal keponakan saya tidak terlibat sama sekali,” tandasnya. (ARZ/EMA)
Tinggalkan Balasan