7 Kecamatan di Luwu Utara Dilanda Banjir, Pemkab Naikkan Status Darurat Bencana
LUWU UTARA, INDEKS MEDIA – Banjir menggenang sebanyak tujuh kecamatan di Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemerintah Kabupaten menaikkan satatus banjir tersebut menjadi darurat bencana banjir.
“Banyak wilayah yang terdampak kami menaikkan status menjadi darurat bencana banjir,” kata kepala BPBD Luwu Utara, Muslim Muhtar, Kamis (25/4/2024).
Hal itu dilakukan untuk mempercepat penanagan banjir yang menggenangi 35 desa yang ada di wilayah tersebut. Kendati begitu status tersebut akan diperpanjang jika dalam waktu 1 bulan kondisi masih sama.
“Ini untuk mempercepat penanganan banjir yang terjadi. Mulai hari ini, sampai 30 hari ke depan itu pun bisa saja diperpanjang jika kondisi masih belum berubah,” ungkapnya.
Banjir mulai melanda tujuh kecamatan tersebut diakibatkan meluapnya Sungai Rongkong, Masamba dan Sungai Baliase pada Senin (22/4) malam.
“Ada tiga sungai yang meluap, Sungai Rongkong, Masamba sama Sungai Baliase,” jelasnya.
Saat ini sebanyak 396 kepala keluarga (KK) yang mulai mengungsi ke tenda-tenda pengungsian. Meski begitu, beberapa masyarakat memilih untuk tinggal di rumah masing-masing.
“Ada 396 KK yang mengungsi, ada juga yang mengungsi ke tempat ibadah sama ke rumah keluarga,” imbuhnya.
Pihaknya saat ini juga masih berupaya menyalurkan bantuan ke tempat pengungsian. Pihaknya juga berupaya untuk tidak akan membiarkan warga yang terdampak mengalami kelaparan.
“Sementara kami dibantu Dinas Sosial hingga TNI dan Polri menyalurkan bantuan. Pastinya kami tidak akan membiarkan warga yang terdampak mengalami kelaparan,” ujarnya.
Berikut Daftar 7 kecamatan yang terdampak banjir:
1. Sabbang Selatan
2. Sabbang
3. Malangke
4. Malangke Barat
5. Baebunta Selatan
6. Sukamaju Selatan,
7. Mappideceng.
Diketahui, dari tujuh kecamatan tersebut sebanyak 35 desa kebanjiran dan 58.614 warga yang terdampak.
Tinggalkan Balasan