Peringati Hardiknas, FORHATI dan PPDI Angkat Isu Pendidikan Inklusif di Luwu
PALOPO, INDEKSMEDIA.ID – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) Kabupaten Luwu bekerja sama dengan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Luwu sukses menggelar talkshow bertajuk Kesetaraan Pendidikan untuk Semua. Kegiatan ini dilaksanakan di Warkop Wija To Luwu (WTL), Belopa.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (3/5/2025), pukul 08.00 Wita ini, menghadirkan peserta dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari pelajar, mahasiswa, tokoh pendidikan, penyandang disabilitas, hingga perwakilan pemerintah daerah.
Ketua FORHATI Luwu, Andi Sri Rahayu, S.KM., M.Kes., saat membuka acara menegaskan pentingnya akses pendidikan yang setara bagi seluruh warga negara.
“Pendidikan adalah hak setiap warga negara tanpa memandang latar belakang, kemampuan fisik, maupun status sosial,” ujarnya.
Ia juga mendorong terbentuknya sistem pendidikan yang ramah disabilitas dan inklusif.
Sementara it dalam paparannya, Kepala Dinas Pendidikan Andi Palanggi mengungkapkan rencana pembangunan sekolah gratis yang menyasar warga kurang mampu.
“Kami akan membangun sekolah gratis bagi yang tidak mampu, lengkap dengan fasilitas internet dan seragam sekolah secara gratis,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Luwu Ahmad Gazali menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dan legislatif dalam mewujudkan pendidikan inklusif.
“Kita harus memperhatikan penyediaan fasilitas yang aksesibel, pelatihan guru dalam pendekatan inklusif, serta penguatan regulasi dari sisi kebijakan daerah,” ungkapnya.
Ketua DPC PPDI Luwu, Bakhtiar, menyampaikan bahwa pendidikan inklusif bukan hanya kebutuhan, tetapi juga hak yang harus dijamin oleh negara. Ia mengajak seluruh pihak untuk terus mendorong kebijakan yang berpihak pada kelompok rentan.
“Kegiatan ini disambut antusias oleh peserta yang turut menyampaikan aspirasi dan testimoni terkait hambatan pendidikan yang dihadapi penyandang disabilitas maupun kelompok marjinal lainnya,” jelasnya.
Senada dengan hal itu, ketua panitia kegiatan ini menyampaikan apresiasi kepada WTL Coffee Shop, Bintang Junior, Luwu Trophy, dan Honda Belopa atas kontribusinya dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
“Pendidikan adalah pintu keadilan sosial dan kemajuan bangsa. Mari kita perjuangkan agar bisa diakses oleh semua,” imbuhnya.
FORHATI dan PPDI berharap talkshow ini menjadi awal dari sinergi multipihak untuk menciptakan langkah nyata dalam mewujudkan pendidikan inklusif di Kabupaten Luwu. Rencananya, kegiatan serupa akan digelar secara berkala dengan melibatkan lebih banyak sekolah, perguruan tinggi, dan komunitas sipil.
Talkshow ini menghadirkan empat narasumber utama yakni, Dr. Ishak Salim (akademisi dan pemerhati isu sosial), Andi Palanggi, S.STP (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu), Ahmad Gazali, S.E. (Ketua DPRD Luwu), dan Bakhtiar (Ketua DPC PPDI Luwu). Diskusi dipandu oleh Basri Andang, aktivis disabilitas sekaligus Koordinator Wilayah V DPD PPDI Sulsel. (SYA)
Tinggalkan Balasan