Refleksi Hari Pendidikan: Mampukah Merdeka Belajar Wujudkan Generasi Berkualitas?
Indeksmedia — Hari Pendidikan Nasional, yang diperingati setiap 2 Mei, menjadi momen penting untuk merefleksikan arah pendidikan kita. Tahun ini, seiring dengan peringatan Hari Pendidikan, Mei 2024 juga ditetapkan sebagai bulan Merdeka Belajar. Pemerintah menetapkan tema peringatan Hardiknas 2024 sebagai “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar” (Kompas.com, Jumat, 25/04/2024).
“Kebijakan pendidikan di IKN adalah Merdeka Belajar Plus, yang dirancang untuk menjadi lebih padat dan sederhana,” kata Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita IKN, Alimuddin (Liputan6.com, Senin, 22/04/2024).
Namun, wacana Kurikulum Merdeka sebagai Kurikulum Nasional (Kurnas) tidak lepas dari kontroversi. Organisasi nirlaba Barisan Pengkaji Pendidikan (Bajik) menyuarakan ketidaksetujuan mereka, menilai Kurikulum Merdeka tidak pantas menjadi Kurnas dan meminta evaluasi menyeluruh (Detik.com, Senin, 26/02/2024).
Dalam mengejar prestasi dan capaian materi, apakah kita telah melupakan aspek yang lebih penting seperti pembentukan karakter dan akhlak mulia pada generasi muda? Pertanyaan ini menjadi fokus utama dalam merefleksikan Hari Pendidikan.
Pendidikan yang baik seharusnya tidak hanya menghasilkan prestasi numerik, tetapi juga membangun karakter yang kuat dan berakhlak mulia. Sayangnya, fenomena negatif seperti perundungan, kekerasan seksual, pergaulan bebas, dan kehamilan di luar nikah masih menghantui dunia pendidikan.
Di sinilah peran Islam dalam membentuk generasi berkualitas menjadi relevan. Islam tidak hanya menargetkan peningkatan akademis, tetapi juga pembentukan karakter yang berbasis aqidah Islam. Islam mendorong pengembangan generasi yang berakhlak mulia, beriman, dan bertaqwa.
Pendidikan dalam Islam dipandang sebagai proses menuju kesempurnaan sebagai hamba Allah. Dengan memperkuat aqidah dan memberikan panutan melalui Rasulullah Muhammad saw., pendidikan Islam berhasil melahirkan generasi yang kuat dalam iman dan berjiwa pemimpin serta problem solver.
Melalui pendidikan Islam yang khas, generasi masa depan diharapkan dapat menguasai ilmu-ilmu kehidupan dan tsaqofah Islam, serta membangun peradaban yang gemilang. Konsep pendidikan Islam tidak hanya terbatas pada pembelajaran, tetapi juga pada sistem pemerintahan yang berakar pada aqidah Islam.
Dengan pendekatan yang holistik seperti ini, diharapkan generasi masa depan dapat menjadi agen perubahan yang mulia, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, dan membangun peradaban yang bertakwa.
Penulis adalah Nurul Rahmah, seorang aktivis dakwah kampus yang memiliki kepedulian tinggi terhadap masa depan pendidikan di Indonesia.
Oleh Nurul Rahmah, S.Pd (Aktivis Dakwah Kampus)
Tinggalkan Balasan