INDEKS MEDIA LUWU RAYA

Berita Luwu Raya Hari Ini

Peredaran Uang Palsu di Luwu Raya, Polisi Lakukan Penyelidikan

PALOPO, INDEKS MEDIA – Warga berinisial DU di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku mendapat uang pecahan Rp 100 ribu yang diduga palsu dari teman arisannya. Polisi tengah menyelidiki temuan warga yang viral di media sosial tersebut.

“Unit II Tipidter Satreskrim Polres Palopo telah melakukan pengambilan keterangan terhadap pemilik akun sosial media inisial DU dimana sebelumnya yang bersangkutan telah mem-posting pecahan uang Rp 100.000 yang diduga palsu,” kata Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi kepada wartawan, Senin (23/12/2024).

Polisi belum memastikan kejadian tersebut namun videonya viral sejak Sabtu (21/12). Namun DU mengaku mendapatkan uang diduga palsu itu saat arisan bersama teman-temannya.

“Kemudian salah satu temannya membayar arisan tersebut menggunakan uang cash, sehingga pada saat itu saudara DU memegang uang tersebut dan merasakan uang tersebut agak aneh (tebal) dari uang sebelumnya,” jelasnya.

Polres Palopo mengaku sudah mengamankan barang bukti tersebut untuk dicek keasliannya. Polisi akan menggandeng pihak perbankan untuk melakukan penyelidikan terkait temuan uang diduga palsu tersebut.

“Uangnya itu hanya satu lembar, hari ini uang pecahan Rp 100.000 yang diduga palsu, akan di bawah ke BRI Kota Palopo untuk dilakukan pengecekan,” ungkap Supriadi

Dalam video beredar, warga menampilkan uang pecahan Rp 100 ribu yang diduga palsu. Warga tersebut memperlihatkan kondisi uangnya yang sudah dibelah di bagian ujung untuk mengecek keasliannya.

“Ada betul uang palsu beredar di Palopo. Arisan ki ini toh bayar tunai. Jadi hati-hati ki, di Palopo ini,” ujar wanita dalam rekaman video yang beredar.

Sebelumnya juga viral video dugaan uang palsu juga ditemukan di instansi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu dan Bank Sulselbar, Cabang Belopa.

Juru bayar Bagian Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Luwu, Samri Sainong, mengaku jika uang yang viral tersebut bersumber dari dirinya sebagi dana pembayaran salah satu media cetak di Luwu.

“Benar saya yang bayar Echa (pimpinan litex.red). Saya tidak sempat periksa jika ada uang palsu terselip dalam beberapa lembar yang saya serahkan,” kata Samri.

Ia mengatakan tidak terpikirkan adanya uang palsu yang mereka gunakan membayar, karena selama ini tidak pernah kejadian. Apa lagi uang yang digunakan Pemkab Luwu semua berasal dari Bank Sulselbar.

“Uang itu saya terima dari Bendahara saya. Uangnya dari Bank Sulselbar,” kata Samri. Sementara itu, Bendahara Umum Erik, yang berusaha dikonfirmasi tidak merespon.

Kabag Umum Setda Pemkab Luwu, Imran Hasyim, merasa hawatir adanya informasi uang palsu yang beredar di wilayah kerjanya.

“Begitu dapat kabar, saya langsung perintahkan bendahara untuk periksa semua uang,” ujarnya.

Imran mengatakan, uang yang mereka gunakan membayar berasal dari Bank Sulselbar.

“Uang dari Bank Sulselbar itu, kami tidak ada kecurigaan, karena tidak mungkin ada uang palsu yang berasal dari bank dan selama ini memang tidak pernah kejadian,” katanya.

Kepala Bank Sulselbar Cabang Belopa, Hamdan, menanggapi informasi diatas. Ia menyampaikan teller Bank Sulselbar wajib melakukan pengecekan setiap uang yang masuk dan keluar atau melalui transaksi tunai.

“Petugas bank dalam hal ini Teller melakukan pengecekan terlebih dahulu saat menerima uang dari nasabah dan hal tersebut sudah menjadi standar kerja yang harus dijalankan. Ini perlu penelusuran lebih detail, karena kalau sesuai standar kerja uang yang diterima itu harusnya sudah tersortir,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini