Warga Keluhkan Tarif Parkir RSUD Sawerigading Palopo, Tak Diberi Karcis Bayar Lebih Tinggi

Penampakan palang parkir otomatis RSUD Sawerigading Palopo. (Foto: Indeksmedia.id).

PALOPO, INDEKSMEDIA.ID – Beberapa orang warga mengeluhkan terkait adanya dugaan pungli parkir di RSUD Saweigading Palopo. Pasalnya, seringkali saat pengunjung masuk mereka tak mendapatkan karcis, namun tetap diwajibkan membayar dengan nilai yang lebih tinggi saat memiliki karcis.

Pantauan Indeksmedia.id di RSUD Sawerigading, Jalan Dr. Ratulangi KM.7 Rampoang, Kelurahan To’bulung, Kecamatan Bara, Palopo pada Rabu (22/10/2025) sekitar  08.40 Wita terlihat palang otomatis parkir terus terangkat. Hal tersebut menyebabkan semua pengunjung masuk begitu saja tanpa menekan tombol karcis.

Anehnya, saat pengunjung pulang mereka dikenai tarif yang lebih mahal dari pada saat memiliki karcis. Pengunjung pengendara motor mengaku harus membayar senilai Rp 3.000 rupiah, sedangkan saat memiliki karcis hanya membayar Rp 2.000 rupiah.

Salah seorang warga yang ditemui di lokasi kejadian, Ahmad mengaku heran dengan tarif parkir RSUD tersebut. Menurutnya, keluhan atas parkir di rumah sakit juga sudah sangat sering terjadi.

“Waktu saya masuk kami ada beberapa motor dan mobil, cuma pihak pengelola parkir disana teriak bilang masuk saja, jadi kami masuk. Nanti pas balik loh tarif parkirnya jauh lebih mahal, padahal saya ini hanya sekitar 15 menit di dalam rumah sakit,” ujarnya.

“Tapikan sudah sering dikeluhkan sama warga ini, sudah juga dipanggil pihak RSUD sama DPRD terkait pengelolaan pihak ketiganya, tapi tidak ada perubahan,” tambahnya.

Ahmad menuturkan, beberapa hari sebelumnya dirinya juga masuk di RSUD tersebut. Saat itu, palang otomatis masih dalam kondisi baik, sehingga saat menyetor karcisnya dia hanya membayar senilai Rp 2.000 rupiah.

“Beberapa hari yang lalu saya masuk juga, cuma saat itu masih bisa menekan tombol karcis. Saya berada di dalam hampir sejam namun biayanya cuma Rp 2.000, nah saat tidak ada karcis ini petugasnya langsung bilang Rp 3.000 rupiah,” jelasnya.


Baca Juga: RSUD Sawerigading Ngaku Peroleh Rp 55 Juta Tiap Bulan dari Parkir, Aris Munandar: Rakyat Mengeluh


Ahmad menjelaskan, sempat menanyakan terkait pembayaran yang aneh tersebut, namun pihak loket hanya tertawa dan tidak menjawabnya.

“Saya tanya kenapa lebih mahal kalau tidak ada karcisnya bu? dia sama 4 orang temannya disitu hanya ketawai saya. Kita tersinggunglah pasti, jadi saya tanya siapa namanya kak? dia bilang Tasya, perempuan pakai kacamata itu,” bebernya.

“Ini bukan soal nominal ya, cuma aneh juga kalau setiap orang yang ke rumah sakit tersebut harus mengeluhkan bayaran parkirnya. Wajar kalau kami curiga juga, soalnya biasa parkirnya tidak tetap. kelebihan uangnya dikemanakan?,” tutupnya.

Untuk diketahui, parkiran RSUD Sawerigading Palopo dikelola oleh pihak ketiga. Pemasukannya sendiri menyentuh angka Rp 30-55 juta per bulannya, namun yang menjadi hak rumah sakit dan daerah hanya senilai kurang lebih Rp 10 juta rupiah.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!