Aksi Rakyat Digelar, Pemerintah Didesak Buka Jalan Provinsi Luwu Raya

Gie

LUWU UTARA, INDEKSMEDIA.ID – Wacana pembentukan Provinsi Luwu Raya kembali menguat setelah Pergerakan Rakyat Luwu Raya menggelar Aksi Deklarasi Perlawanan Rakyat Luwu. Aksi ini adalah bentuk tekanan politik kepada pemerintah agar segera membuka jalan pembentukan daerah otonom baru.

Gerakan ini disebut sebagai akumulasi kekecewaan masyarakat Luwu Raya terhadap lambannya respons pemerintah pusat atas aspirasi pemekaran yang telah diperjuangkan selama bertahun-tahun namun belum juga menemui kepastian. Provinsi Luwu Raya dinilai sebagai kebutuhan objektif demi mendekatkan pelayanan publik dan mempercepat pembangunan kawasan.

Koordinator Lapangan Pergerakan Rakyat Luwu Raya, Tandi Bali, menjelaskan bahwa aksi tersebut merupakan ekspresi kegelisahan kolektif masyarakat Luwu Raya atas stagnasi pemekaran wilayah yang terus berulang tanpa kejelasan arah kebijakan. Ia menilai negara belum menunjukkan keberpihakan yang nyata terhadap aspirasi rakyat di wilayah ini.

“Aksi ini adalah bentuk tuntutan keadilan dan keberpihakan kebijakan. Salah satu tuntutan utama kami adalah agar pemerintah membuka jalan terbentuknya Provinsi Luwu Raya, sebagai hak konstitusional masyarakat yang selama ini terabaikan,” ujar Tandi Bali, Senin (29/12/2025).

Ia mengungkapkan, pembentukan Provinsi Luwu Raya diyakini akan membawa dampak signifikan terhadap percepatan pembangunan dan pemerataan pelayanan publik. Menurutnya, selama ini Luwu Raya berada dalam rentang kendali administratif yang terlalu luas sehingga banyak persoalan daerah tidak tertangani secara maksimal.

“Provinsi Luwu Raya bukan cuma simbol, tapi solusi atas lambannya pembangunan, keterbatasan akses layanan, dan ketimpangan kebijakan yang selama ini dirasakan masyarakat,” katanya.

Tandi juga menegaskan bahwa aksi tersebut dilaksanakan secara terbuka dan damai dengan tetap mengedepankan ketertiban umum serta keselamatan masyarakat. Pihaknya mengklaim telah menginstruksikan seluruh peserta aksi untuk menjaga kondusivitas selama kegiatan berlangsung.

“Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam perjuangan ini. Solidaritas lintas latar belakang sosial, politik, dan profesi itu penting agar tuntutan pemekaran memiliki kekuatan moral dan politik yang lebih besar,” tegasnya.

Tak hanya itu, mereka juga membuka ruang bagi media dan pegiat informasi untuk melakukan peliputan secara objektif dan berimbang. Menurut Tandi, peran media sangat strategis dalam mengawal isu pemekaran agar tetap menjadi perhatian publik dan pembuat kebijakan.

“Perjuangan ini tidak boleh berhenti sebagai wacana. Negara harus hadir dan menjawab aspirasi rakyat Luwu Raya dengan langkah konkret,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!