Homo Seksual Dosen UIN Palopo Tuai Kecaman, Rektor Bentuk Tim Investigasi
PALOPO, INDEKSMEDIA.ID – Dugaan pelecehan seksual yang menyeret Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), terus menuai sorotan.
Terduga pelaku inisial TT, yang diketahui menjabat sebagai Ketua salah satu Program Studi di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) memperlihatkan alat kemaluannya kepada mahasiswa melaui sebuah aplikasi pesan singkat.
Itupun viral di medsos dan menjadi kritikan tajam bagi sejumlah aktivis yang ada di Tana Luwu.
“Sangat disayangkan sebuah Perguruan Tinggi (PT) yang Islami justru memperbuat hal-hal yang memalukan. Ini jelas mencoreng nama kampus dan Kota Palopo,” kata Aktivis Pemerhati Lingkungan Luwu Raya, Alfin, Jumat (26/09/2025).
Menanggapi hal itu, Rektor UIN Palopo, Abbas Langaji, saat dikonfirmasi wartawan Kamis (25/09/2025), mengatakan pihaknya memang telah mendengar isu tersebut. Bahkan dalam kasus itu Abbas mengaku telah membentuk tim investigasi.
Namun, sampai saat ini kampus belum menerima laporan resmi dari pihak korban.
Menurutnya, informasi yang beredar baru sebatas cerita dari mulut ke mulut tanpa bukti yang bisa diverifikasi.
“Ini sebatas sinyalemen dan dugaan saja. Sampai sejauh ini, belum ada laporan langsung dari korban kepada institusi. Yang berkembang baru sebatas cerita antar sesama,” katanya.
Abbas juga mengungkap adanya data berupa tangkapan layar percakapan yang dikaitkan dengan dosen dan terduga korban. Namun, dokumen tersebut tidak pernah diserahkan secara resmi kepada pihak kampus untuk diverifikasi.
“Memang ada disebutkan ada data berupa screenshot chat antara terduga dosen dan terduga korban, tetapi data itu tidak pernah diberikan kepada kami untuk diverifikasi,” jelasnya.
Pihak kampus mengetahui dugaan tersebut dari kabar yang beredar di media sosial. Sampai sekarang, siapa pihak yang memviralkan dan mengaku sebagai korban juga belum teridentifikasi jelas.
“Saya sudah dengar ini, cuma yang kami belum tahu adalah siapa yang memviralkan dan mengaku korban. Saat ini juga, belum ada aduan ke PPKS terkait kejadian itu,” ujarnya.
Meski begitu, Abbas menyebut pihaknya sudah mengambil langkah awal dengan memanggil dosen yang diduga terlibat. Hanya saja, dosen tersebut membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
“Kami sudah memanggil dosen yang bersangkutan dan dia tidak mengakui,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, pihak kampus kesulitan menindaklanjuti dugaan tersebut karena ketiadaan laporan resmi. Abbas menekankan perlunya menghormati nama baik terduga pelaku maupun privasi pihak yang disebut sebagai korban.
“Kami kesulitan memproses dan menindaklanjuti karena tidak adanya laporan tersebut. Hal ini juga menyangkut marwah terduga pelaku dan privasi korban,” ungkapnya.
Meski begitu, pihak rektorat mengaku tidak tinggal diam. Abbas memastikan UIN Palopo telah membentuk tim investigasi untuk mendalami isu yang beredar. Ia menegaskan, jika terbukti, pihak kampus tidak akan segan menjatuhkan sanksi tegas.
“Kami sudah membentuk tim untuk melakukan investigasi, dan jika terbukti maka kami tidak akan segan memberikan sanksi kepada oknum dosen tersebut. Semua kasus bisa kami toleransi, kecuali perbuatan asusila,” tandasnya.(Andri)
Tinggalkan Balasan