Imbauan Datu Luwu ke-40 Perkuat Seruan Pembentukan Provinsi Tana Luwu

Gie

PALOPO, INDEKSMEDIA.ID – Seruan pembentukan Provinsi Tana Luwu semakin menguat seiring beredarnya imbauan kebersamaan dari Datu Luwu ke-40, La Maradang Mackulau Opu To Bau. Dalam imbauannya, Datu Luwu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu mewujudkan cita-cita luhur pembentukan Provinsi Tana Luwu.

Datu Luwu menekankan bahwa perjuangan tersebut membutuhkan persatuan lintas elemen, mulai dari tokoh adat, tokoh agama, hingga pemuda dan perempuan sebagai bagian tak terpisahkan dari Wija To Luwu.

“Saatnya segenap Wija To Luwu, para tokoh adat, tokoh agama, pemuda, dan perempuan bersatu dalam pemikiran dan tindakan guna mewujudkan cita-cita luhur pendirian Provinsi Tana Luwu,” demikian bunyi imbauan tersebut seperti yang dilihat pada Senin (29/12/1015).

Ia menegaskan bahwa gagasan pembentukan Provinsi Tana Luwu bukanlah kehendak sesaat, melainkan cita-cita yang telah lama hidup dan mengakar dalam sejarah dan perjalanan panjang masyarakat Luwu.

“Cita-cita ini bukanlah kehendak sesaat. Ia telah lama mengkristal dalam sanubari setiap Wija To Luwu, tumbuh dari sejarah panjang, pengorbanan, serta peran besar Tana Luwu dalam perjalanan bangsa Indonesia,” tambahnya

Lebih lanjut, Datu Luwu menegaskan bahwa perjuangan pembentukan Provinsi Tana Luwu sama sekali tidak dimaksudkan sebagai upaya pemisahan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia menekankan bahwa Tana Luwu merupakan bagian penting dan sah dari NKRI.

“Perlu kami tegaskan, kami tidak meminta perpisahan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tana Luwu adalah bagian penting dan sah dari negara kesatuan ini,” tegasnya.

Menurut Datu Luwu, tujuan utama dari perjuangan tersebut adalah menghadirkan kesejahteraan dan martabat bagi masyarakat Luwu di tanah leluhurnya sendiri.

“Yang kami perjuangkan hanyalah satu hal: agar rakyat kami hidup bahagia, bermartabat, dan berdaya di atas tanah leluhurnya sendiri,” lanjutnya.

Datu Luwu berharap para pemimpin bangsa bersedia mendengar dan memahami suara hati rakyat Tana Luwu sebagai aspirasi yang disampaikan secara damai dan konstitusional.

“Kami berharap para pemimpin bangsa ini berkenan mendengar dan memahami suara hati rakyat Tana Luwu sebagai aspirasi yang tulus, damai, dan konstitusional,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!