PT MDA dan Pemkab Luwu Kick-Off Meeting Program Revitalisasi DAS Suso
BELOPA, INDEKSMEDIA.ID — PT Masmindo Dwi Area (MDA) bersama Pemerintah Kabupaten Luwu melalui Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Investasi resmi memulai langkah awal program revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Suso.
Tahap awal ini ditandai dengan kick-off meeting antara manajemen MDA dan Pokja sebagai tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) Pengendalian Lingkungan yang ditandatangani pada Agustus 2025.
Pertemuan tersebut dihadiri Direktur MDA, Erlangga Gaffar, serta Ketua Pokja Percepatan Investasi, Sofyan Thamrin. Keduanya menyepakati penyelarasan rencana kerja yang mencakup pemeliharaan fungsi DAS, penataan kembali area yang mengalami degradasi, penguatan titik rawan hidrologis, serta koordinasi lintas instansi untuk pemantauan dan pelaporan perkembangan program.
Pertemuan ini menjadi tonggak penting untuk memastikan pelaksanaan program berjalan terpadu dan akuntabel.
Direktur MDA, Erlangga Gaffar, mengatakan menegaskan revitalisasi DAS Suso sebagai upaya kolaboratif untuk memperbaiki kualitas ekosistem, meningkatkan ketahanan kawasan terhadap curah hujan ekstrem, dan menjaga keberlanjutan sumber daya air bagi masyarakat di hulu maupun hilir. MDA,
“Siap mendukung penuh seluruh implementasi program yang dirumuskan bersama pemerintah daerah, “ kata Erlangga, Senin (8/12/2025).
Kepala Teknik Tambang (KTT) MDA, Mustafa Ibrahim, menambahkan bahwa program revitalisasi berjalan dalam kerangka kebijakan Pemkab Luwu.
“MDA berperan memberikan dukungan teknis dan menyelaraskan kegiatan konstruksi agar tetap sesuai koridor yang ditetapkan pemerintah, “ ujarnyta.
Menurutnya seluruh tahapan dilaksanakan dengan prinsip kehati-hatian, termasuk pemenuhan aspek perizinan dan memperhatikan karakteristik alami aliran sungai untuk meminimalkan risiko erosi maupun sedimentasi.
Ketua Pokja Percepatan Investasi, Sofyan Thamrin, menyampaikan bahwa kerja bersama ini menunjukkan komitmen semua pihak dalam memulihkan dan memperkuat fungsi DAS sebagai sistem penyangga kehidupan masyarakat.
Sofyan menilai revitalisasi bukan hanya kebutuhan jangka pendek, tetapi juga investasi lingkungan untuk mengurangi risiko banjir, menjaga kestabilan aliran air, dan memperkuat daya dukung kawasan tangkapan air.
“Sebagai tindak lanjut pertemuan, kegiatan lapangan akan dimulai pertengahan Desember, “ ungkap Sofyan.
Dia mengatakan tahap awal meliputi pembersihan area terdampak, penataan alur sungai yang terganggu sedimentasi, penguatan lereng dan tebing, serta pemasangan struktur pengendali sesuai rekomendasi teknis.
Program revitalisasi DAS Suso diharapkan menjadi model kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam menjaga integritas lingkungan, terutama di wilayah yang rentan terhadap perubahan hidrologi dan cuaca ekstrem. (EMA)





Tinggalkan Balasan