Kades Padang Kalua Ikut Demo di Bua, Soroti Rekrutmen PT BMS Luwu
LUWU, INDEKSMEDIA.ID – Aksi unjuk rasa kembali terjadi di Perempatan Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu. Massa yang tergabung dari berbagai elemen masyarakat menuntut keadilan dalam proses rekrutmen tenaga kerja PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS).
Menariknya, dalam aksi yang digelar pada Sabtu (26/10/2025) tersebut, turut hadir Kepala Desa Padang Kalua, Umi, yang ikut berdiri di barisan depan bersama warga. Umi mengatakan keikutsertaannya dalam aksi itu merupakan bentuk solidaritas terhadap warganya yang merasa diperlakukan tidak adil oleh pihak perusahaan.
“Tuntutan kami cuma dua. Pertama, ayo transparan, buka data siapa saja yang lolos itu. Betulkah lebih banyak warga Luwu? Betulkan memprioritaskan pekerja lokal?” ujar Umi.
Menurutnya, dari total 35 warga Padang Kalua yang mendaftar kerja di perusahaan tersebut, hanya satu orang yang berhasil lolos. Kondisi itu membuat masyarakat kecewa dan mempertanyakan keseriusan perusahaan dalam menjalankan janji keberpihakan terhadap warga sekitar tambang.
Lebih jauh, Umi juga menyoroti kebijakan PT BMS yang memutus kontrak lebih dari 400 karyawan lama, sementara di saat yang sama membuka kembali lowongan baru. Ia menilai kebijakan itu tidak logis dan tidak menghargai perjuangan para pekerja yang sudah berkontribusi sejak awal pembangunan pabrik.
“Kenapa memang harus ada pemutusan kontrak karyawan yang 400 lebih itu, baru kalian buka lowongan baru, sementara mereka sudah dari awal berjuang dalam pembangunan pabrik. Kenapa bukan mereka saja yang diakomodir?” tegasnya.
Umi menilai perusahaan seharusnya memberikan kesempatan pelatihan kepada karyawan lama agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan baru perusahaan, bukan langsung diberhentikan tanpa solusi yang jelas.
“Di-training untuk bisa dipekerjakan sebagai crew dan lainnya, itu lebih bijak,” katanya.
Dalam orasinya di tengah massa, Umi juga menegaskan bahwa dirinya bersama masyarakat Padang Kalua menolak keras segala bentuk pemutusan kontrak kerja tanpa dasar yang sah dan tanpa mempertimbangkan nasib para pekerja lokal.
“Intinya kami menolak segala bentuk pemutusan kontrak tenaga kerja di BMS. Jangan jadikan warga sekitar hanya sebagai penonton di tanahnya sendiri,” imbuhnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT Bumi Mineral Sulawesi belum memberikan tanggapan resmi atas tuntutan masyarakat dan kehadiran Kepala Desa Padang Kalua dalam aksi demonstrasi tersebut.



Tinggalkan Balasan