Warga Lutim Ngaku Beli Beras Plastik, Kepala Gudang Bulog: Sudah Kami Uji dan Asli

LUWU TIMUR, INDEKSMEDIA.ID – Viral di media sosial memperlihatkan seorang ibu bernama Sarah mengaku membeli beras SPHP dan menyebutnya mengandung plastik. Kepala Bulog Maleku, Luwu Timur (Lutim), Darmawan  langsung mendatangi TKP dan mengecek beras tersebut.

Keluhan tersebut awalnya viral di media sosial facebook bersumber dari seorang warga di Kecamatan Kalaena pada Sabtu (18/10/2025). Warga dengan nama Sarah tersebut mengunggah video yang menyebut beras yanv dimakannya adalah plastik dan melemparkannya ke tanah.

Pihak bulog yang melihat video tersebut kemudian mendatangi TKP. Hadir pula, kepala desa dan beberapa aparatnya, Bhabinkantibmas dan Babinsa setempat menyaksikan uji petik beras tersebut.

Sesampainya di lokasi, beras tersebut kemudian diminta dan dilakukan uji petik dengan cara dimasak. Saat masak, Darmawan dan beberapa aparat kemudian mengonsumsi beras tersebut dan semua berkesimpulan bahwa itu asli.

“Sudah kami uji petik dan kami masak semua meyakini beras itu asli. Bahkan kami coba membakar sedikit dan memang dia bukan plastik. Kalau ada kandungan plastikkan dia terbakar,” kata Darmawan kepada wartawan.

Darmawan menyebut, keluhan warga tersebut atas dasar ketidaktahuan. Sambungnya, beras SPHP yang dikonsumsi oleh warga tersebut merupakan produk impor dari Myanmar.

“Ibu ini persoalkan terkait rasa berasnya, dan memang beras yang dia konsumsi ini impor dari luar negeri, pasti memiliki rasa yang berbeda dari beras lokal,” jelasnya.Penampakan belakang perbedaan beras impor dan lokal (kiri impor, kanan lokal). Foto: Indeksmedia.id

“Namun untuk bulog Maleku sendiri kami tidak memiliki beras impor, melainkan semuanya hasil alam Luwu Timur,” sambungnya.

Atas kejadian itu, Darmawan juga menggantikan beras SPHP 5 kilogram terbaru untuk warga tersebut. Menurut Dermawan, warga membeli beras SPHP tersebut pada seseorang yang tudak terdaftar sebagai mitra bulog.

“Kami juga mendatangi tempatnya dia beli, ternyata dia ambilnya bukan di Lutim, sehingga kami sarankan untuk mengurus izin penjualan beras SPHP secara resmi,” tutupnya.

Kepala bulog Maleku dan aparat desa mendatangi warga yang keluhkan terkait dugaan beras plastik. (Foto: Indeksmedia.id)

Wawancara terpisah, penyebar video, Sarah meminta maaf atas kegaduhan yang ditumbulkannya. Menurutnya, hal tersebut dilakukannya lantaran merasa aneh atas rasa dari beras tersebut.

“Saya meminta maaf atas postingan dan kegaduhan yang saya buat, telah membuang makanan. Semata-mata hanya karena heran atas rasa beras tersebut. Sekali lagi saya meminta maaf,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!