Omprengan di Palopo Didominasi dari Luar, Hasbi: Kita Akan Tertibkan
PALOPO, INDEKSMEDIA.ID – Keluhan masyarakat mengenai mobil ompreng yang melintas yang marak di Kota Palopo hingga menggunakan jalur Jalan Lingkar (Jaling) sore hingga malam, diakui Kepala Terminal Dangerakko Kota Palopo, Muhammad Hasbi, rata-rata didominasi dari luar daerah.
Bahkan, Hasbi mengaku semua kendaraan roda empat yang statusnya omprengan tidak ada satupun yang masuk ke terminal.
Olehnya itu, aduan masyarakat mengenai jalur yang digunakan adalah Jaling, maka dirinya menegaskan segera melakukan penertiban.
“Banyak kendaraan, terutama yang berasal dari luar kota seperti Malili, Pinrang, Bone, Sengkang, Wajo, bahkan dari Sulawesi Tengah (Morowali atau Kendari), tidak masuk ke terminal. Mereka memilih melintas di Jaling Palopo,” kata Hasbi, di kantornya, Senin (15/2025).
Sebelum turun ke lapangan, lanjut diaz langkah awal yang diambil melakukan sosialisasi dan penertiban.
“Kami mengarahkan mereka untuk masuk ke terminal dan kami akan fokus pada hal itu dulu,” ujar Hasbi.
Namun, ia mengakui bahwa efisiensi anggaran membuat volume operasi sedikit berkurang. Kendaraan-kendaraan tersebut banyak melintas dari pagi hingga sore, baik dari arah utara maupun selatan.
Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya akan membawa persoalan ini ke pimpinan dan mungkin ditembuskan ke DPRD Palopo.
“Kami akan mencari aturan yang mengatur masalah ini agar tidak melanggar hukum,” kata Hasbi.
Hasbi juga mengusulkan pembukaan pos cek poin di jalan lingkar untuk mengurangi kendaraan yang melintas di sana.
Ia mencontohkan pos yang telah dibuat di Lebang kilometer 5 untuk kendaraan Palopo-Toraja. Ia berharap pada tahun 2026 ada peningkatan anggaran operasional sehingga bisa membuat pos cek poin retribusi parkir khusus di jalan lingkar. Hal ini diharapkan dapat mendongkrak pengelolaan terminal.
“Jadi, untuk kendaraan yang tidak masuk dalam terminal, terutama yang melintas di jalan lingkar, Insya Allah bulan depan kami akan melakukan penertiban,” tegas Hasbi.
Ia menambahkan bahwa sosialisasi akan terus digencarkan agar kendaraan angkutan umum, khususnya angkutan jarak jauh dari Malili ke Bone, Malili ke Pinrang, masuk ke dalam terminal untuk mengambil retribusi serta menaikkan dan menurunkan penumpang di dalam terminal.(Andri)
Tinggalkan Balasan