Elpiji Tembus Rp 35 Ribu di Luwu Timur, Ini Penjelasan Pertamina
MAKASSAR, INDEKSMEDIA.ID – Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi angkat bisacara terkait mahalnya harga elpiji 3 kg di Kabupaten Luwu Timur, Sulsel. Dia memastikan pasokan LPG subsidi 3 kg di Luwu Timur dalam kondisi aman. Distribusi disebut berjalan normal berdasarkan pengecekan langsung ke lapangan.
“Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memastikan bahwa stok LPG subsidi 3 kg di Kabupaten Luwu Timur dalam kondisi aman dan distribusi berjalan normal,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, T. Muhammad Rum, dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (19/8/2025).
Pengecekan stok dilakukan bersama agen resmi di sejumlah pangkalan. Dari data sampling pada 19 Agustus 2025, ketersediaan LPG subsidi 3 kg tercatat di antaranya Pangkalan Saele Desa Asana tersedia 75 tabung isi, Pangkalan Jalajja Burau 100 tabung isi, Pangkalan Desa Lagego 50 tabung isi, hingga Pangkalan Desa Beringin Jaya 122 tabung isi.
“Ketersediaan tersebut menunjukkan bahwa pasokan LPG 3 kg dari agen resmi ke pangkalan berjalan lancar dan stok cukup untuk kebutuhan masyarakat,” jelas Rum.
Selain memastikan ketersediaan stok, Pertamina juga menekankan soal harga jual LPG 3 kg di tingkat pangkalan. Harga Eceran Tertinggi (HET) ditetapkan pemerintah daerah, sehingga masyarakat diimbau membeli langsung di pangkalan resmi.
“Perlu ditegaskan bahwa Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg telah ditetapkan Pemerintah Daerah, dan Pertamina memastikan pangkalan resmi menjual sesuai HET yang berlaku,” tegasnya.
Baca Juga: Warga Sebut Dinas Perdangan Luwu Timur Tutup Mata Terkait Pangkalan Jual Elpiji 3 Kg di Atas HET
Pertamina menyatakan siap berkoordinasi dengan Pemda, Hiswana Migas, dan aparat terkait untuk melakukan pengawasan bersama. Hal ini dilakukan agar praktik penjualan di atas HET bisa dicegah dan ditindaklanjuti.
“Pertamina mengimbau masyarakat untuk membeli LPG subsidi di pangkalan resmi agar memperoleh harga sesuai HET. Kami juga berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, Hiswana Migas, dan aparat terkait untuk melakukan pengawasan bersama serta menindaklanjuti laporan apabila ada indikasi penjualan di atas HET,” tandasnya.
Diketahu sebelumnya, warga di Kabupaten Luwu Timur menilai Dinas Perdangan tutup mata melihat ketidakstabilan harga tabung elpiji 3 kg yang menebus harga Rp 35.000/itemnya. Parahnya, kebanyak pangkalan bahkan dengan leluasanya menjual elpiji untuk masyarakat miskin tersebut di atas harga eceran tertinggi (Het).
“Kalau Dinas Perdangan serius mau sidak pangkalan sangat tidak susah ketahui mana yang jual di atas Het Rp 20.000-22.000 kan. Cukup tanya saja ke warga. Inikan memang selama ini dia tutup mata, entah kenapa ya, semestinyakan ditindak tegas,” ucap Ummul, Kamis (16/8/2025).
Ummul mengatakan, telah melakukan pembelian tabung dibeberapa kecamatan yang berada di Luwu Timur. Menurutnya, rerata pangkalan tersebut menjual elpiji 3 kg dengan harga Rp 23.000-25.000.
“Saya sudah beli di beberapa pangkalan di Tomoni, Mangkutana, Wotu dll. Tapi sama semua harganya, paling murah itu kalau ada jual di harga Rp 23.000, sedangkan hetnya itu cuma Rp. 20.000,” ujar Ummul.
“Intinya kalau dari Dinas Perdangan mau turun cek itu tidak susah, tinggal tanya warga to berapa dibelikan dan dimana beli. Intinya kalau dia mau kerja itu cepat saja, biar tertib dan warga tidak meluli dibodohi kasian,” tambahnya.





Tinggalkan Balasan