Pemkab Luwu dan BPS Canangkan Desa Langkidi sebagai Desa Cinta Statistik 2025

Gie

LUWU, INDEKSMEDIA.ID – Pemerintah Kabupaten Luwu bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Luwu secara resmi mencanangkan Desa Langkidi, Kecamatan Bajo, sebagai Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) tahun 2025. Kegiatan pencanangan berlangsung di Aula Andi Kambo, Kompleks Perkantoran Bupati Luwu, Senin (26/5/2025).

Tahun ini, Desa Langkidi ditetapkan sebagai lokasi pelaksanaan program pembinaan statistik sektoral dan pencanangan Desa Cantik di Kabupaten Luwu. Penandatanganan naskah kesepakatan bersama turut dilakukan oleh sejumlah pihak terkait, di antaranya Kepala BPS Luwu Andi Cakra Atmajaya, S.Pt., Sekda Luwu Drs. H. Sulaiman, MM., Kadis Kominfo Ir. H. Muhammad, Kadis DPMD Kasmaruddin, SE., Perwakilan Bappelitbangda Drs. Rahman, Camat Bajo Hj. Hidayah, SE., serta Kepala Desa Langkidi, Muslim, S.Pi.

Dalam sambutannya, Sekda Luwu menyampaikan bahwa program Desa Cantik merupakan upaya penguatan penyelenggaraan statistik hingga tingkat desa, dengan tujuan meningkatkan literasi dan kapasitas perangkat desa dalam mengelola data yang relevan untuk pembangunan.

“Melalui pembinaan langsung oleh BPS, desa-desa terpilih akan didampingi dalam proses pengumpulan hingga pemanfaatan data. Salah satu inovasi penting dari program ini adalah pembentukan agen statistik desa sebagai garda terdepan pengelolaan data secara berkelanjutan,” ujar H. Sulaiman.

Ia menegaskan bahwa pembangunan desa merupakan bagian strategis dari misi nasional, khususnya dalam mewujudkan pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan sebagaimana tertuang dalam misi ke-6 Asta Cita.

“Desa kini tidak lagi hanya sebagai objek pembangunan, tetapi sebagai subjek sekaligus pelaksana utama pembangunan yang berbasis data,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Luwu, Andi Cakra Atmajaya, menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Luwu atas dukungan terhadap penguatan statistik sektoral dan tata kelola data.

“Fokus pembinaan hari ini adalah peningkatan pemahaman teknis pengolahan statistik sektoral, tata kelola metadata, dan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam menghasilkan data yang akurat dan konsisten,” ungkap Andi Cakra.

Ia berharap, melalui forum ini perangkat daerah semakin memahami pentingnya data statistik sektoral dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan.

“Desa Cantik hadir untuk memperluas semangat pembinaan statistik hingga ke tingkat desa. Desa Langkidi dipilih sebagai proyek percontohan karena dinilai memiliki potensi serta komitmen kuat dalam pengelolaan data desa,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!