Kawasan Wisata Desa Ke’te’ Kesu, Warisan Budaya Hidup di Tana Toraja
INDEKSMEDIA.ID – Desa wisata Ke’te’ Kesu di Kecamatan Sanggalangi, Kabupaten Toraja Utara menjadi salah satu destinasi unggulan yang menawarkan pengalaman mendalam tentang kehidupan tradisional dan budaya masyarakat Toraja. Desa yang diperkirakan telah berdiri sejak 400 tahun lalu ini memikat wisatawan dengan pesona “museum hidup”-nya.
Ke’te’ Kesu terkenal dengan rumah adat Tongkonan yang memiliki atap khas berbentuk perahu. Tongkonan tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga menjadi simbol status sosial, di mana hanya masyarakat berdarah bangsawan yang berhak membangun rumah adat ini. Sementara itu, masyarakat biasa tinggal di rumah yang lebih sederhana dengan desain yang tidak serumit Tongkonan. Tongkonan pertama di Ke’te’ Kesu diyakini dibangun pada abad ke-17, dengan melibatkan seluruh anggota keluarga dalam proses pembuatannya.
Daya tarik lain dari Ke’te’ Kesu adalah tradisi pemakaman yang unik. Di tebing batu sekitar desa terdapat makam-makam yang disesuaikan dengan status sosial. Masyarakat bangsawan dimakamkan di lubang-lubang yang dibuat di bagian tebing yang tinggi, sementara masyarakat biasa dimakamkan di kaki bukit. Kuburan batu di desa ini bahkan diperkirakan berusia lebih dari 500 tahun, dengan banyak di antaranya masih menyimpan sisa-sisa tengkorak dan tulang manusia.
Ke’te’ Kesu juga menawarkan berbagai aktivitas wisata yang memikat. Wisatawan dapat menjelajahi rumah adat Tongkonan, melihat kuburan gantung di tebing, atau menyaksikan proses pembuatan ukiran kayu oleh pengrajin lokal. Selain itu, terdapat museum yang menyimpan koleksi artefak bersejarah, seperti erong atau peti mati kayu yang menggantung di tebing. Semua ini mencerminkan kehidupan tradisional masyarakat Toraja yang masih lestari.
Bagi pengunjung yang ingin membawa pulang kenang-kenangan, tersedia berbagai souvenir khas seperti perhiasan, hiasan dinding, tatakan gelas, hingga senjata tradisional. Harganya bervariasi, mulai dari yang terjangkau hingga jutaan rupiah.
Mansyur, salah satu wisatawan yang berkunjung bersama rombongan dari Palopo, mengaku menyempatkan diri singgah di Ke’te’ Kesu sebelum kembali ke daerah asalnya.
“Kami rombongan dari Palopo kemarin melakukan rapat kerja di Tana Toraja. Hari ini sudah mau pulang dan menyempatkan singgah di Ke’te’ Kesu untuk membeli oleh-oleh,” ujarnya kepada tim indeksmedia.id.
Ke’te’ Kesu dapat diakses dengan mudah dari pusat kota Tana Toraja, dengan tiket masuk seharga Rp 20.000 per orang. Desa ini menjadi cerminan kekayaan budaya dan tradisi Toraja yang masih terjaga hingga kini. Ke’te’ Kesu bukan hanya tempat wisata, tetapi juga sebuah pelajaran tentang kehidupan leluhur yang penuh makna.
Tinggalkan Balasan