Tambang Resahkan Masyarakat Seko, AMAN Datangi DPRD Luwu Utara
LUTRA,INDEKSMEDIA.ID – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman) menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRD Luwu Utara (Lutra), Jumat (11/10/2024).
Ada tujuh tuntutan yang mereka bawa di DPRD Lutra. Tuntutan itu antara lain izin usaha pertambangan PT. Citra Palu Mineral dan PT Kala Arebamma yang ada di wilayah adat Seko dan Rampi dicabut.
“Kami juga menolak skema perhutanan sosial (Hutan kemasyarakatan, hutan deda, kutan tanaman rakyat) yang masuk di wilayah wilayah adat. Serta aktivitas bank tanah di wilayah adat Seko ditiadakan,” ungkap Ketua AMAN, Irsal Hamid.
Mereka juga menolak inventarisasi tanah ulayat serta meminta agar patok kehutanan di wilayah adat Rongkong dicabut.
“Kami mendesak Pemerintah Kabupaten Luwu Utara untuk percepatan pengakuan dan perlindungan masyarakat adat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua AMAN Kecamatan Seko, Muhammad Afif menjelaskan terdapat 9 komunitas adat dan dan 4 diantaranya sedang merasa terancam. Ancamannya yakni terkait izin tambang kalla rebamma dan izin tambang citra palu mineral.
Ia juga mengaku saat ini masyarakat seko sedang menghadapi masalah besar terkait bank tanah, karena diklaim seluas 25 ribu hektar tanah dari 4-5 komunitas adat yang ada.
“Hal ini terjadi selama 3 dekade lamanya oleh PT. Seko fajar. Hingga terjadi kriminalisasi masyarakat yang menolak patok yang dipasang oleh bank Tanah sebanyak 14 orang,” tuturnya.
Anggota DPRD Lutra, Karemuddin menerima para demonstran. Dia mengaku siap mendengar aspirasi masyarakat tersebut.
Hal senada juga diungkapkan wakil rakyat lainnya Topel. Anggota DPRD Lutra dengan dapil Rongkong, Seko, Sabbang dan Sabbang Selatan itu berjanji akan berdiri bersama masyarakat seko.
“Sejak awal kehadiran bank Tanah ini di daerah seko fajar, memang mengkhawatirkan dan meresahkan masyarakat. Karena setahu saya bank Tanah ini dibentuk oleh kementrian ATR. Namun, yang menjadi kekhawatiran kami apabila Tanah masyarakat ini dialihkan menjadi Tanah negara,” tuturnya.
Dia juga mengatakan kepada masyarakat yang hadir pada ruang mediasi akan menolak keras kehadiran bank Tanah bersama anggota DPRD lainnya.
“Dan saya secara pribadi akan mengawal secara tertib untuk bank Tanah masuk ke wilayah seko. Kami siap mengawal dan mendampingi secara politik,” tandasnya. (*)
Tinggalkan Balasan